Kamis, 23 Juli 2009

SUROLOYO. 12-13 JULI 2009

SUROLOYO 12 Juli 2009 16.00 - 01.00 : "Kiblat Panjering Bumi"
Peserta: Eqi, Tantyo, Gigih, Si Bro, Kocu, Dhoni (sang jendral mana?)

Brangkat pukul 16.00, seperti biasa berangkat dari kampus. Yang tidak biasa hanya kali ini tidak ditemani Jojox "sang jendral" Sukarjo. Dengan perasaan was-was tidak ditemani sang jenderal, Archigowes mulai mengayuh sepeda menelusuri selokan Mataram terus ke Timur. Biasa ajah, ga ada kejadian apa-apa, lancar. Sampai Ancol, pingin minum dawet tapi dah tutup, gowes dilanjutin.

Lepas dari Ancol langsung menuju pertigaan arah ke Suroloyo. Belum2 sudah dihajar tanjakan panjang, satu orang TTB. Di pertigaan ngecharge energi pake mie ayam (18.00) sambil hahahihi sekitar 1 jam. Pukul 19.00 mulai bergumul dengan tanjakan, target: plang suroloyo, plang 5.5 km, plang 1.6km.

Start - plang suroloyo:
Yaiks, baru awal aja langsung dihajar tanjakan panjang, sebagian TTB. Tapi lumayan, cuman bagian awalnya thok yang ngagetin. Tanjakan berikutnya dapat dilewati dengan usaha lumayan. Sampe plang suroloyo pukul 20.00, optimis bisa sampe puncak sebelum jam 24.00

Plang 10km - plang 5.5km:
Mulai kerasa dingin, mulai kerasa nonjoknya. TTB mulai berpartisipasi lebih aktif. Tanjakan tidak manusiawi bermunculan, mung marai ngakak. Biasane weruh tanjakan misuh2 saiki mung isa ngakak, brati tanjakane nyebahi. Plang 5.5km terlampaui, optimis.

Plang 5.5km - plang 1.6km:
Efek tiadanya "sang jendral" = frustasi. Isine mung diadhang asu ning tengah ndalan gara2 predatore ra melu. Munggahe saya nyebahi. Wis isine asu kakean njegog, tanjakane ya asu-asunan, adem sisan, marai frustasi. Kakean nuntun, mbuh sing ngepit sing bosok, apa dalane sing ra mutu.
Selepas insiden anjing, Archigowes baru sadar sudah berada di lokasi yang tinggi untuk melihat indahnya lampu-lampu kota Magelang. Bahasa Jawanya: "cucuk karo kesele". Badan kerasa anget dikit. Rasa optimis menjalar kembali.

Plang 1.6km - puncak Suroloyo:
Enteng. Banyak turunan, ada tanjakan tapi bisa tercover turunan.

Sampe puncak pukul 01.00 langsung bikin dome, makan indomie mentah, ngopi, tidur, persiapan liat sunrise. Jangan dibayangin dinginnya, angin malam kering dingin, apalagi mulai masuk musim kemarau.

Sunrise: bangun pukul 05.00, cari kamar mandi buat kebutuhan biologis. Pukul 06.00 mulai naik tangga ke puncak setelah nitipin sepeda sama Bapak2 yang jaga (tengkyu yo pak). Sampe di atas? Jangan tanya, cuman Tuhan yang bisa bikin karya indah kayak gitu... (praise the Lord!!!)

Overall: Berangkat sore jam 16.00 sampe puncak jam 01.00, pake istirahat resmi 1 jam plus istirahat berkali-kali pas tanjakan. Tanjakannya banyak yang tidak manusiawi (curam + panjang). Belum lagi dicegat anjing di tengah jalan. Fisik dan batin terguras habis. Kapok? Jangan harap... Hmmmmmmm,,, ngangeni...